Banyak sekali para peneliti karya ilmiah yang lebih menjuru pada bidang publikasi. Dan beberapa tahun terakhir, kita pasti pernah melihat banyak media selalu digunakan dalam ajang pencarian data, pemberian informasi hingga penyalur berita yang dikemas secara aktual dan terpercaya. Namun sejak kemunculan internet, beberapa pakar ilmiah lebih mengutamakan media tersebut untuk mendorong dirinya agar lebih terampil dalam memberikan karya dan terobosan baru dalam bidang publikasi.
Sebelumnya telah banyak muncul press media yang semakin hari digunakan oleh warganet dan sebagian besar perusahaan ternama. Akan tetapi beberapa dari mereka mengutamakan penggunaan Scopus dalam mengejar nilai akademisi publikasi dalam jurnal yang ditentukan. Karya ilmiah masing – masing memiliki arti tersendiri. Namun tujuan utama hal tersebut tak lain adalah menguatkan publikasi agar terkenal dalam khalayak umum.
Dampak Besar Kemunculan Scopus
Menggunakan Scopus dalam penyebaran atau publikasi media memang sangat penting. Dimana hal tersebut adalah database literatur atau sitasi yang diterbitkan oleh Elsiever. Kemunculan database tersebut sejak tahun 2004. Uniknya, Scopus mampu menyaingi Web of Science (WOS) miliki Thomson Reuters yang notabenenya merupakan pusat data terbaik dan terpercaya di dunia. Jika dibandingkan dengan WOS, Scopus masih memiliki keunggulan yaitu mampu melingkupi 20 % jurnal.
Tak hanya itu, Elsiever juga memperkenalkan database lainnya bernama Sciencedirect. Kedua database yang Ia kembangkan lebih mengarah pada bidang Sains Fisik dan Teknik, Humaniora, Ilmu Sosial, Ilmu Hayati dan Ilmu Kesehatan. Artikel yang telah diterbitkan Elsevier sangat banyak dan bervariasi. Sehingga kondisi tersebut telah memudahkan para pengguna Scopus untuk menjaring publikasi ke arah yang lebih tetap dan tertata rapi.
Tak hanya terkenal dengan karya ilmiahnya saja, Scopus pun juga sering digunakan dalam berbagai macam hal penting, terutama di bidang press media dan di beberapa situs slot 5000. Adanya pusat data tersebut juga mampu menghubungkan semua klien yang terkait untuk mendorong visi dan misi mereka demi memberikan publikasi yang sesuai target. Karena penggunaan media yang dulunya berfokus pada TV, maka kini media tersebut bisa dibilang terkesampingkan. Sebab banyak orang yang lebih sering meluangkan waktu terbaiknya di depan layar Smartphone dan Laptop.
Cakupan Scopus sangat terkenal di dunia. Dimana layanan press media tersebut memiliki dampak yang sangat bagus dalam suatu jurnal atau publikasi. Elsiever memiliki Simago Journal Rank (SJR). Dimana SJR mampu mendeteksi seberapa besar dampak saintifik terhadap jurnal dan rata – rata artikel yang terbit. Hal itu juga serupa dengan yang diterbitkan Thomson Reuters yaitu perhitungan Impact Factor (IF). IF berfungsi untuk menganalisis data artikel per 2 tahun.
Mengapa Scopus Mampu Meningkatkan Publikasi
Scopus sangat mampu meningkatkan bidang publikasi dan jurnal yang telah terbit. Penulis Jurnal Internasional ternama, Abdul Hamid menerangkan bahwa publikasi tersebut telah diakui oleh Direktorat Jenderal dan Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Dimana sejumlah jurnal yang tercantum dalam Scopus, Web of Science hingga Microsoft Academic Search selalu menjadi pusat perhatian para peneliti dan dosen.
Mereka melihat bahwa nilai angka kredit tersebut sangat cakap dalam keperluan konferensi. Sehingga reputasi jurnal atau publikasi yang telah dibangun dan dikembangkan menjadi bukti bahwa terbitan tersebut merupakan terobosan baru dalam penyalur informasi. Sampai saat ini Scopus masih digunakan oleh banyak pihak mulai dari para peneliti, perusahaan dan pihak lain. Karena mereka meyakini bahwa database tersebut merupakan penguat press media di era modern.
[wpspw_post show_full_content=”true”]